Babadang Tour

Ngababad Carita Sumedang

Welcome to our website, please explore anytime and anywhere.

Museum Prabu Geusan Ulun

Daya Tarik Utama

Tugu Mahkota Binokasih

Daya Tarik Penunjang

Tahura Gunung Kunci

Daya Tarik Penunjang

Alun-Alun Sumedang

Daya Tarik Penunjang

Thank You, have a nice day!

Museum Prabu Geusan Ulun merupakan salah satu museum yang berada di Sumedang, Jawa Barat. Museum Prabu Geusan Ulun berdiri pada 11 November 1973. Semula museum ini hanya untuk kalangan keluarga saja. Kemudian pada tanggal 7 – 13 Maret tahun 1974 saat seminar sejarah tentang penetapan hari jadi Sumedang, para ahli sejarah Jawa Barat yang ada pada saat itu mengusulkan perubahan nama museum menjadi Museum Prabu Geusan Ulun.Museum Prabu Geusan Ulun resmi terbuka untuk umum tanggal 24 Januari 1985. Museum pada saat ini menempati 6 gedung terdiri dari Gedung Srimanganti, Bumi Kaler, Gendeng, Gedung Pusaka, Gedung Gamelan dan Gedung Kareta.Museum Prabu Geusan Ulun merupakan museum yang berada di wilayah Keraton Sumedang Larang dan terletak di tengah - tengah kota Sumedang. Museum ini berjarak 50 meter dari alun-alun kota Sumedang. Museum Prabu Geusan Ulun ini berdampingan dengan Gedung Bengkok atau Gedung Negara Kab. Sumedang.Museum Prabu Geusan Ulun didirikan pada tahun 1950 dan dibuka pada tahun 1974. Museum ini tidak hanya dijadikan tempat untuk penyimpan peninggalan purbakala saja, tetapi juga dapat dijadikan sebagai tempat wisata Pendidikan, Kebudayaan dan sejarah mengenai Kerajaan yang ada di Sumedang.Museum Prabu Geusan Ulun berdiri diatas tanah wakaf (tanah milik) seluas ± 2,3 Ha dengan luas komplek bangunan museum seluas ± 1,8 Ha. Adapun bangunan yang digunakan sebagai museum terdiri dari 2 bangunan cagar budaya, 2 bangunan lama bukan cagar budaya, dan 2 bangunan.

Pada tahun 2016, Pemerintahan Kabupaten Sumedang menjadikan Tugu Mahkota Binokasih sebagai ikon baru dari Kabupaten Sumedang. Bertujuan untuk menghormati dan melestarikan warisan sejarah yang menggambarkan kesinambungan dan kebesaran Kerajaan Sumedang Larang sebagai penerus Kerajaan Sunda. Diharapkan juga agar masyarakat dan pengunjung dapat lebih mengenal dan menghargai sejarah serta budaya Sumedang.Di puncak Tugu, terdapat Mahkota Binokasih replikanya dengan berat 400kg. Kemudian, Mahkota Binokasih memiliki nama asli Mahkota Binokasih Sanghyang Pake.

Taman Hutan Raya atau Tahura Gunung Kunci terletak di Kelurahan Kotakulun, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tahura Gunung Kunci merupakan tempat wisata alam yang memiliki peninggalan sejarah.Masyarakat setempat lebih mengenal Tahura Gunung Kunci dengan sebutan Gunung Kunci. Hal tersebut karena, gerbang masuk tempat wisata terdapat lambang kunci menyilang. Tahura Gunung Kunci merupakan bukit yang ditumbuhi berbagai pepohonan, utamanya pohon pinus. Pada bagian dalamnya ada benteng bersejarah peninggalan penjajah Belanda. Luas benteng sekitar 2.600 meter persegi dengan luas bunker sekitar 450 meter persegi. Benteng memiliki tiga lantai yang terdiri dari ruang untuk prajurit, perwira, tahanan, dan benteng. Semua ruangan tersebut dilapisi beton setebal satu meter. Beberapa ruangan terdapat meja, tempat tidur, dan tempat duduk yang semua dibuat dari beton. Benteng juga dilengkapi dengan lorong dengan panjang kurang lebih 200 meter dan memiliki penghubung antara ruangan dengan gua buatan di dalamnya. Berdasarkan sumber yang beredar, benteng dibangun oleh Belanda pada masa Perang Dunia I atau sekitar tahun 1914-1917. Benteng diresmikan pada tahun 1918.

Monumen Lingga dibuat pada tahun 1922 atas inisiasi dari paguyuban yang mengagumi kepemimpinan pangeran Surya Atmaja, uniknya pembangunan menumen ini dinaungi juga oleh gubernur hindia belanda kala itu. Monumen ini sengaja dibangun untuk mengenang jasa-jasa Bupati Sumedang yang memimpin Sumedang dari tahun 1883 sampai tahun 1919, monumen ini kemudian Diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Dr. Dirk Fork) pada 25 April 1922.Menariknya, monumen ini dulu berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang-barang peninggalan bupati terdahulu. Barang-barang tersebut meliputi benda-benda bersejarah dan artefak yang kini sudah dipindahkan ke Museum Prabu Geusan Ulun agar lebih terawat dan bisa dinikmati oleh generasi masa kini.Alun-alun sumedang ini merupakan taman kota yang berada di tengah tengah kota Sumedang jarak nyaa hanya 50 meter dari Museum Prabu Geusan Ulun. Selain adanya Lingga sebagai landamark alun alun sumedang, disini pun tersedia berbagai fasilitas yang tentu nya banyak manfaat serta pelengkap untuk orang yang berkunjung ke Alun Alun Sumedang.